Nama Jurnal
|
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
|
Volume
|
Vol.
4 - No. 3
|
Nama Penulis
|
Yohanes Prianto
|
Judul Jurnal
|
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Telekomunikasi Di BEI
|
Tanggal Jurnal
|
Maret 2015
|
Tujuan Penelitian
|
Penelitian ini bertujuan untuk menguji
kinerja keuangan dalam perusahaan seperti current
ratio, total asset turn over, debt to equity ratio, return on investment
dan price earning ratio berpengaruh
terhadap perubahan harga saham perusahaan telekomunikasi dan menganalisis
variabel current ratio, total asset
turn over, debt to equity ratio, return on investment dan price earning ratio yang memiliki
pengaruh dominan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan
telekomunikasi.
|
Metode Penelitian
|
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode
purposive sampling, dengan jumlah
sampel yang digunakan sebanyak 6 perusahaan telekomunikasi dengan periode
pengamatan selama tahun 2009 – 2013. Sumber data sekunder dalam penelitian
ini berasal dari Bursa Efek Indonesia dengan teknik analisis data menggunakan
analisis regresi linier berganda.
|
Variabel Penelitian
|
Variabel dependen: current ratio (CR), total asset turn over (TATO), debt to equity ratio (DER), return on investment (ROI), price earning ratio (PER).
Variabel Indenpenden: Harga Saham
|
Hasil Penelitian
|
Uji Goodness of Fit atau Uji Kelayakan
modal dengan koefisien determinasi menunjukkan hasil R2 sebesar 0,584 atau
58.4%. Sedangkan koefisien korelasi berganda ditunjukkan dengan R2 sebesar
0.764 atau 76.4% yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara variabel
bebas secara bersama-sama terhadap harga saham memiliki hubungan yang kuat.
Hasil uji F menunjukkan tingkat
signifikansi sebesar 0,000, dengan demikian model yang digunakan dalam
penelitian layak dan dapat dipergunakan analisis berikutnya.
Hasil uji asumsi klasik, pada uji
normalitas tabel One Sample Kolmogrov-Smirnov Test menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0,8 (Asymp. Sig > α) yang menunjukkan variabel dalam
penelitian ini memenuhi uji normalitas. Lalu pada uji multikolinearitas
menunjukkan bahwa variabel bebas memiliki nilai tolerance mendekati angka 1
dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari angka 10. Jadi dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas dalam model
regresi ini. Sedangkan pada uji autokolerasi menujukkan nilai DW sebesar
1,709, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokolerasi.
Hasil uji regresi linier berganda yang
digunakan untuk melakukan pendugaan atau taksiran variasi nilai suatu
variabel terikat menunjukan nilai pada masing-masing variabel yaitu:
Koefisien regresi current ratio (b1) sebesar 2,295, Koefisien regresi total
asset turn over (b2) sebesar 70,450, Koefisien regresi debt to equity
ratio (b3) sebesar -0.565, Koefisien regresi return on investment (b4)
sebesar 69,810, Koefisien regresi price earning ratio (b5) sebesar
-2.696 dan konstanta sebesar 826,866.
Hasil
uji hipotesis dari uji t menunjukan, pengaruh variabel current ratio terhadap
perubahan harga saham menunjukkan bahwa nilai t sebesar 0,228 dengan
signifikan sebesar 0,822. Untuk variabel debt
to equity ratio menunjukkan nilai t sebesar -0,161 dengan signifikan
sebesar 0,874. Sama halnya dengan variabel return on investment dan price
earning ratio yang secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
harga saham dengan nilai t
masing-masing sebesar 1,224 dan -0,75 dan nilai signifikansi 0,233 dan 0,46.
|
Kesimpulan
|
Hasil perhitungan diperoleh nilai
koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa variabilitas variabel perubahan
harga saham dapat dijelaskan oleh variabilitas Current Ratio (CR), Total
Asset Turn Over (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Investment
(ROI), dan Price Earning Ratio
(PER).
Current
Ratio (CR), Debt
to Equity Ratio (DER), Return on
Investment (ROI), dan Price Earning
Ratio (PER) tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham pada
perusahaan telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dapat diartikan
bahwa Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Investment (ROI), dan Price Earning Ratio (PER) tidak dapat
digunakan sebagai dasar untuk menentukan atas pertimbangan dalam pembelian
saham sehingga Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Investment (ROI), dan Price Earning Ratio (PER) tidak
mempengaruhi harga saham. Sedangkan variabel Total Asset Turn Over (TATO) berpengaruh terhadap perubahan harga
saham pada perusahaan telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dapat
diartikan bahwa Total Asset Turn Over
dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan atas pertimbangan dalam
pembelian saham sehingga Total Asset
Turn Over (TATO) mempengaruhi harga saham.
Melihat dari hasil koefisien
determinasi parsial menunjukkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh yang
dominan terhadap harga saham adalah Total Asset Turn Over (TATO) yang
memiliki nilai koefisien determinasi parsial paling tinggi dibandingkan
dengan variabel lainnya menunjukkan kemampuan
perusahaan telekomunikasi dalam
menggunakan asset operasional untuk menghasilkan penjualan. Dengan Total
Asset Turn Over yang tinggi akan sangat menarik para investor untuk
menanamkan modalnya di perusahaan telekomunikasi.
|
Pendapat Mengenai Jurnal
|
Penelitian ini sangat bermanfaat bagi
perusahaan guna mengetahui dan meningkatkan kinerja perusahaan dan daya
saingnya agar tetap bertahan dari
persaingan yang ada ditengah
perekonomian terbuka saat ini.
Namun pada jurnal ini terdapat keterbatasan
yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian, antara lain adalah periode
penelitian yang kurang yaitu hanya pada tahun 2009-2013. Akan jauh lebih baik
apabila periode serta pengamatan dapat lebih diperpanjang, serta
memperhitungkan kondisi ekonomi makro, internal non finansial, situasi
politik dan kondisi umum regional serta internasional.
|
Sumber:
No comments:
Post a Comment