Karangan adalah pengungkapan gagasan atau ide dalam sebuah karya tulis untuk dipahami oleh pembaca. Pengertian karangan dalam kamus yaitu hasil mengarang, tulisan, cerita pendek, buah pena (depdikbud 1995:445). Maka mengarang merupakan kegiatan berbahasa tulis, hasil kegiatan itu disebut karangan. Pengklasifikasian karangan dapat ditinjau dari 2 segi. Ditinjau dari segi isi, maka karangan dapat dibedakan menjadi karangan fiksi (nonilmiah) dan nonfiksi (ilmiah), dimana karangan nonfiksi terdiri dari karangan ilmiah dan semi ilmiah. Lalu apabila ditinjau dari cara penyampaiannya, maka karangan dibedakanm menjadi 5 jenis, diantaranya karangan narasi, karangan deskripsi, karangan eksposisi, karangan argumentasi dan karangan persusasi.
Karangan dari segi isi:
Karya non-ilmiah sangat bervariasi topic dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat subyektif, gaya bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan popular.
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah:
1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2. Fakta yang disimpulkan subyektif
3. Gaya bahasa konotatif dan populer
4. Tidak memuat hipotesis
5. Penyajian dibarengi dengan sejarah
6. Bersifat imajinatif
7. Situasi didramatisir
8. Bersifat persuasif
9. Tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya tyulis non-ilmiah:
1. Dongeng
3. Novel
4. Drama
5. Roman
Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Karya ilmiah atau dalam bahasa Inggris (scientific paper) adalah laporan
tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang
telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ciri-ciri karangan Ilmiah:
1. Sistematis
2. Objektif;
3. Cermat, tepat dan benar
4. Tidak
persuasif;
5. Tidak argumentatif;
6. Tidak Emotif
7. Tidak mengejar keuntungan
8. Tidak melebih-lebihkan sesuatu
Ciri-Ciri Karangan Ilmiah
1. Struktur Sajian (pendahuluan, pokok
bahasan, dan bagian penutup). Pendahuluan merupakan pengantar ke bagian inti,
sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin di sampaikan yang
dapat terdiri dari beberapa bab, subtopik dan beberapa paragraph yang dimana
bagian penutupnya adalah kesimpulan pokok bahasan serta rekomendasi penulis
dengan tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan substansi
Komponen dan substansi karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya,
namun semua karya ilmiah mengandung dari seluruh struktur sajian dan daftar
pustaka.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis yang objektif yang dimana disampaikan dengan menggunakan
gaya bahasa impersonal dengan banyak menggunakan betuk pasif dan tanpa
menggunakan kata pengganti orang pertama dan kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan
kata dan kalimat-kalimat efektif yang tersetruktur dan baku.
Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
1.Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2.Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan
unsur-unsur yang menyangganya.
3.Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4.Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan
gambar, yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5.Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung
dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6.Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan),
eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
3. Karangan Semi Ilmiah (Populer)
3. Karangan Semi Ilmiah (Populer)
Semi Ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang
menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar,
ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan
didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau
sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan
penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode
ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah.
Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang
masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel,
roman dan cerpen. Karakteristiknya : berada diantara ilmiah.
Sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam
satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya
mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan
karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena
jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng,
hikayat, novel, roman dan cerpen.
Ciri-ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah popular,
yaitu :
Ditulis berdasarkan fakta pribadi
Fakta yang disimpulkan subjektif
Gaya bahasa formal dan popular
Mementingkan diri penulis
Melebih-lebihkan sesuatu
Ditulis berdasarkan fakta pribadi
Fakta yang disimpulkan subjektif
Gaya bahasa formal dan popular
Mementingkan diri penulis
Melebih-lebihkan sesuatu
1. Karangan Narasi
Karangan narasi adala suatu bentuk karya tulis yang berupa serangkaian peristiwa baik fiksi maupun non fiksi yang disampaikan sesuai dengan urutan waktu yang sistematis dan logis. Pada karangan narasi terdapat tahapan-tahapan peristiwa yang jelas, dimulai dari perkenalan, timbul masalah, konflik, penyelesaian dan ending.
Ciri-ciri karangan narasi:
1. Menyajikan suatu cerita yang berupa berita,
peristiwa, pengalaman yang menarik kepada pembaca.
2. Cerita-cerita tersebut disajikan dengan
urutan kronologis yang jelas.
3. Ada konflik dan tokoh yang menjadi inti
dari sebuah karangan.
4. Memiliki setting yang disampaikan dengan
jelas.
5. Betujuan untuk menghibur pembaca dengan
cerita-cerita yang disampaikan.
Contoh karangan narasi
Pertemuan yang
Terindah
Pagi hari itu aku duduk termenung di sebuah
taman. Ku pandangi semua bunga-bunga indah yang sedang bermekaran dengan
indahnya. Ketika aku sedang menikmati pemandangan dalam kesunyian, tiba-tiba
aku mendengar jeritan seorang wanita dari arah belakangku. Aku pun terdiam dan
heran, lalu dengan penasaran aku segera menuju sumber suara tersebut.
Betapa terkejutnya diriku ketika mengetahui
bahwa jeritan tersebut berasal dari seorang wanita manis berbaju biru. Lalu aku
dekati wanita itu, “Kamu baik-baik saja?” tanyaku. “Kamu siapa?” jawab wanita
itu. Suaranya sangat lembut dan wajahnya yang manis membuat aku terpana oleh
pendangan sesat itu. Tanpa sadar bibirku mengeluarkan kata, “Aku mendengar
suara teriakan, jadi ku kira Anda sedang dalam masalah,” “oh, aku tidak
apa-apa, hanya terkena duri yang ada di tumbuhan ini” jawabnya. Lalu terjadi
hening yang panjang dan terjadi pergolakan di dalam hatiku, ingin rasanya
berkenalan dengan dirinya, tetapi aku takut.
Tak berapa lama, wanita itu pergi
meninggalkanku yang berdiri bodoh tanpa berani berkenalan dengannya. Aku pun
menyesal, hingga saat ini aku selalu pergi ke taman itu dan berharap bisa
bertemu, “gadis manis berbaju biru” itu sekali lagi.
2.
Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi adalah suatu bentuk karya
tulis yang menggambarkan atau melukiskan suatu objek atau benda kepada para
pembaca seolah-olah pembaca merasakan, melihat atau mengalami sendiri topik di
dalam tulisan.
Ciri-ciri karangan deskripsi:
1. Melukiskan suatu objek dengan
sejelas-jelasnya kepada para pembaca.
2. Melibatkan observasi panca indera.
3. Metode penulisan menggunakan cara
objektif, subjektif, atau kesan pribadi penulis terhadap suatu objek.
Contoh karangan deskripsi:
Kucingku
Aku memiliki sebuah kucing yang bernama meow
di rumah. Meow adalah jenis kucing Persia yang dihadiahkan keapadaku setahun
yang lalu. Seperti kebanyakan kucing Persia lainnya, Meow sangat gemuk dengan
bulu-bulu yang sangat halus menutupi seluruh tubuhnya. Meow memiliki bulu
berwarna putih seperti salju, hidung yang sangat pesek, dan ekor yang panjang.
Meow sangatlah lucu, dia selalu mengikutiku
kemanpun aku pergi. Dia juga sangat manja terhadapku, setiap kali dia lapar,
meow akan menjilati kakiku. Meow sangatlah rakus, dia gemar menghabisi
makanannya dan meminum susu dengan sangat cepat. Tak hanya rakus, Meow juga
pemalas, dia selalu menghabiskan harinya dengan tidur di sofa rumahku.
3.
Karangan Eksposisi
Karangan eksposisi adalah sebuah karangan
yang berisi tentang penjelasan-penjelasan atau pemaparan mengenai suatu
informasi kepada pembaca. Tujuan karangan ini adalah untuk memberikan informasi
yang sejelas-jelasnya kepada pembaca.
Ciri-ciri karangan eksposisi:
1. Menyajikan atau menyampaikan sebuah
informasi kepada pembacanya.
2. Informasi yang disajikan bersifat fakta
atu benar-benar terjadi.
3. Tidak berusaha mempengaruhi pemabaca
4. Menjelaskan sebuah proses atau analisa
suatu topik.
Contoh karangan eksposisi
Cara menanam
singkong
Singkong adalah tumbuhan umbi akar yang kaya
akan karbohidrat. Singkong sangat mudah untuk ditanam dengan hanya meletakan
batang singkong di tanah singkong akan tumbuh. Tak hanya itu singkong juga dapat tumbuh di semua jenis tanah. Meskipun
proses penanamannya sangat mudah, proses penanaman singkong memerlukan
perhatian khsusus untuk hasil yang maksimal sebagi berikut:
Pilihlah batang singkong yang paling bawah,
potong kira-kira sekitar 15 cm dan tajamkan ujungnya. Kemudian letakan pada
tempat yang lembab selama 2 minggu hingga tumbuh tunas kecil.
Setelah 2 mingggu, tanam singkong pada tanah
yang sudah digemburkan sebelumnya. Usahakan jangan menanam singkong saling
berdekatan karena akan mengganggu umbi yang akan dihasilkan. Tancapkan ujung
singkong pada tanah jangan terlalu dalam agar singkong mudah di cabut saat
panen.
Demikianlah cara menanam singkong yang baik
untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal dan menguntungkan.
4.
Karangan Argumentasi
Karangan argumentasi adalah karangan yang
berisi pendapat atau argument penulis tentang suatu hal. Karangan ini bertujuan
untuk meyakinkan penulis agar memiliki pandangan yang sama akan suatu hal
dengan pandangan penulis.
Ciri-ciri karangan argumentasi:
1. Terdapat pendapat-pendapat penulis
mengenai suatu topik yang sedang di bahas.
2. Pendapat-pendapat tersebut di lengkapi
dengan pembuktian-pembuktian yang berupa fakta, data, contoh, maupun grafik.
3. Bertujuan untuk menyakinkan pembaca.
4. Pengarang menghindari keterlibatan emosi
dalam menyampaikan pendapatnya.
Contoh karangan argumentasi
Smart Phone Stupid
People
Saat ini kita telah mamasuki zaman tekhnologi
yang luar biasa perkembangannya. Semua urusan manusia sekarang sudah dimudahkan
oleh hadirnya tekhnologi ini. Salah satu tekhnologi yang sangat berkembang saat
ini adalah alat komunikasi atau telephone pintar. Namun, tanpa kita sadari
telephone pintar selama ini membuat manusia menjadi bodoh dan malas.
Kenapa bisa seperti itu? Hal ini bisa terjadi
karena kita telah dimanjakan dengan fitur-fitur yang ada. Kemudahan informasi
yang bisa didapatkan manusia tersebut membuat manusia semakin malas untuk
mencari atau mempelajari suatu informasi sehingga mereka akan terbiasa untuk
mengandlkan smart phone.
Tak hanya itu, smart phone juga membuat
manusia menjadi pasif dan acuh tak acuh dengan lingkungannya. Ada banyak
fitur-fitur yang dapat mengalihkan manusia dari dunianya seperti game, social
media, video, dan musik, fitur-fitur tersebut membuat manusia sibuk terhadap
smart phone bahkan saat kumpul bersama teman pun mereka saling sibuk dengan
smart phonenya masing-maing.
Yang terakhir adalah smart phone
menghilangkan budaya-budaya yang ada di dalam masyarakat. Saat ini ada fitur
peta atau GPS yang memudahkan manusia mencari tempat, kemudahan itu membuat
nilai menyapa seseorang di jalan untuk bertanya menjadi hilang. Padahal dengan
bertanya mereka bisa saja menjadi teman yang baik.
Demikianlah pengaruh buruk smart phone yang
tidak kita sadari telah membuat mansia, malas, bodoh, dan pasif. Padahal
manusia adalah makhluk sosial yang harus bersosialisasi dan berinteraksi dengan
manusia lainnya.
5.
Karangan Persuasi
Karangan persuasi adalah salah satu bentuk
karya tulis yang berisi ajakan-ajakan kepada para pembacanya untuk melakukan
atau mempercayai suatu hal. Sama halnya dengan karangan argumentasi, karangan
persuasi juga dilengkapi dengan pendapat-pendapat penulis yang disertai dengan
pembuktian agar pembaca yakin dan mau mengikuti apa yang disampaikan oleh
penulis. Karena sifatnya yang berupa ajakan, karangan ini bertujuan untuk
meyakini pembaca yang disampaikan oleh penulis untuk melakukan atau mempercayai
sesuatu.
Ciri-ciri karangan persuasi:
1. Karangan ini bersifat mengajak para
pembacanya
2. Memiliki alasan-alasan yang kuat berupa data,
fakta, dan lain-lain untuk meyakinkan pembaca.
3. Karangan ini berusaha menghindari konflik
agar pembaca tidak kehilangan kepercayaan.
4. Karangan ini berusaha mendapatkan
kesepakatan atau kepercayaaan antara penulis dan pembaca
Contoh karangan persuasi
Ayo Hidup Bersih
Hidup bersih merupkan dambaan bagi semua
orang, Dengan perilaku hidup bersih, akan menciptakan lingkungan yang sehat
sehingga akan berdampak baik pula bagi penghuninya. Seperti yang ada pada
pepatah latin, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, oleh karena
itu, marilah jaga lingkungan kita agar menjadi bersih.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk
berperilaku hidup bersih yaitu, bersihkanlah lingkungan terdekat seperti rumah,
halaman, dan lingkungan sekitar rumah. Dengan lingkungan yang bersih, semua
bibit penyakit tidak akan tumbuh dan berkembang. Kemudian jaga pula kebersihan
diri sendiri seperti, mandi yang teratur, menyikat gigi, dan memotong kuku.
Menjaga kebersihan tubuh dengan teratur membuat kita terhindar dari berbagai
macam penyakit. Dan yang terakhir konsumsilah makanan sehat dan bergizi agar
tubuh menjadi sehat dan kuat.
Perilaku hidup bersih di atas sangat penting
untuk dilaksanakan agar kita sehat dan terhindar dari penyakit. Oleh karena
itu, mulai dari sekarang marilah kita semua menjaga kebersihan lingkungan,
kebersihan diri dan kebersihan makanan kita.
No comments:
Post a Comment