Kondisi Perekonomian Indonesia Pada Masa Pemerintahan
Susilo Bambang Yudhoyono
Telah kita ketahui
bahwa saat ini Indonesia berada dalam masa pemerintahan SBY yang ke-2 bersama kabinet nya Indonesia Bersatu jilid II,
dengan Boediono sebagai wakilnya. Sampai detik ini, banyak sekali kemajuan
maupun kemunduran yang dialami Indonesia selama masa pemerintahan SBY terhitung
sejak Oktober 2004 lalu hingga masa jabatannya hampir berakhir tahun ini, mulai
dari teknologi, hukum, ekonomi, pendidikan, sosial budaya, dan lain-lain. Karena dikesempatan
kali ini saya akan membahas tentang bagaimana Kondisi Perekonomian Indonesia
pada Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, maka akan saya spesifikkan
bahasan hanya di bidang ekonomi saja J.
Pasca
krisis global yang terjadi sepanjang 2008 hingga 2009, ekonomi dunia kembali
pulih. Bahkan ditahun 2010 perekonomian Indonesia mengalami perkembangan sangat
baik dan pertumbuhan yang pesat walaupun sempat terpengaruh oleh krisis ekonomi
dan finansial yang terjadi di zona Eropa, namun terbukti perekonomian Indonesia
masih mampu bertahan. Dari ilustrasi tersebut nampak perekonomian Indonesia dapat
menyesuaikan diri dengan kondisi global.
Pada periode ini, Industri manufaktur dan jasa adalah bidang
yang sedang difokuskan pembangunannya untuk terus tumbuh. Dari sejak era Orde
Baru, kita sudah familiar dengan kata-kata pemerataan pembangunan. Banyak asumsi
mengatakan masalah Indonesia dalam hal pembangunan adalah tidak meratanya
pembangunan tersebut. Seolah-olah Pula Jawa begitu pesatnya maju dengan
berbagai pembangunan, sementara pulau-pulau lain tertinggal jauh. Seringkali
atas alasan pembangunan yang tidak merata inilah lalu muncul pemikiran dan
gerakan separatis. Maka, masalah pemerataan pembangunan ini adalah hal penting
yang harus dicari jalan keluarnya oleh setiap pemimpin bangsa ini. Sadar akan
hal itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah melahirkan sebuah gerakan
nasional yang diberi nama MP3EI yang merupakan kependekan dari Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia. MP3EI tercantum dalam
Perpres No 32 Tahun 2011. Disebutkan, MP3EI merupakan arahan strategis dalam
percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia. Kebijakan ini berlaku
untuk periode 15 tahun terhitung sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2025. MP3EI
merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden SBY yang disampaikan pada retreat
Bogor tanggal 30-12-2010 dan Raker Presiden di JCC tgl 10-1-2011. Ada beberapa
dasar pemikiran yang melandasi dibuatnya MP3EI. Bahwa, sepanjang sejarah
kemerdekaan selama lebih dari enam dasawarsa, Indonesia telah mengalami beragam
kemajuan di bidang pembangunan ekonomi. Ekonomi Indonesia terus bergerak dari
berbasis kegiatan pertanian tradisional, hingga menjadi negara dengan proporsi
industri manufaktur dan jasa yang lebih besar.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan 15 program
prioritas yang mesti dikerjakan selama pemerintahannya. Enam di antaranya masuk
dalam daftar bidang perekonomian. Pertama, revitalisasi sektor kelistrikan. Kedua,
meningkatkan produksi dan ketahanan pangan. Ketiga, revitalisasi pabrik pupuk
dan gula. Tujuannya, untuk menggenjot produksi pupuk dan gula. Keempat,
pembangunan infrastruktur. Prioritas utama adalah jalan di provinsi atau pulau
besar, pelabuhan, dermaga perikanan, dan bandara. Kelima, Kredit Usaha Rakyat
atawa KUR untuk usaha kecil dan menengah (UKM). Pemerintah, antara lain, akan
memperbaiki mekanisme dan regulasi, sekaligus menata perbankan dan
lembaga-lembaga keuangan yang memberikan pinjaman KUR. Keenam, investasi dan
pendanaan. Presiden SBY menyatakan, anggaran pemerintah belum memadai sehingga
masih harus memobilisasi sumber pembiayaan di luar APBN.
Industri merupakan sektor
yang jadi prioritas pemerintah pada periode ini. Banyak
kota-kota di Indonesia yang mulai memposisikan diri sebagai pusat konsentrasi industri.
Contohnya saja sebagai kota besar Surabaya sangat berpotensi, baik secara
langsung, sebagai pusat pengembangan Indonesia Bagian Timur di masa mendatang.
Kehadiran berbagai industri yang meliputi industri logam dasar, kimia dasar,
tekstil, industri makanan dan minuman, serta argo based industri lainnya, yaitu
industri yang mengolah hasil-hasil pertanian dalam arti luas, seperti halnya
dari subsektor perikanan, peternakan, sayur-mayur, buah-buahan dan lainnya. Lalu
ada lagi contoh kota di Indonesia yang sedang berkonsentrasi pada sektor industrinya
yaitu kabupaten Karawang di Jawa Barat, rencananya disana akan dibangun
pelabuhan serta bandar udara sekaligus. Bahkan wacananya proyek pembangungan bandar
udara di Karawang akan dipercepat. Masih banyak lagi kota-kota di Indonesia
yang ingin membangun perekonomiannya dan berfokus pada sektor industri karena
dianggap menguntungkan.
Beberapa hasil-hasil pembangunan ekonomi yang telah digalakkan
pada masa pemerintahan SBY adalah saat ini masyarakat desa sudah menikmati
program-program pemberdayaan ekonomi yang dicanangkan pemerintah. Contohnya,
program PNPM Mandiri yang berhasil menciptakan pembangunan infrastruktur di
desa, jalan-jalan, dan subsidi pupuk dan Jamkesmas. Pada
prakteknya, program-program ini berjalan sesuai dengan yang ditargetkan
meskipun masih banyak kekurangan disana-sini. Keberhasilan
pemerataan pembangunan juga bisa dilihat dari akses pendidikan yang bisa
dinikmati seluruh masyarakat desa. Pemerintah juga telah mencanangkan program
bidik misi, dan masih banyak lagi. Perkembangan yang terjadi dalam
lima tahun terakhir membawa perubahan yang signifikan terhadap persepsi dunia
mengenai Indonesia. Namun masalah-masalah besar lain masih tetap ada.
Sekian
pembahasan singkat mengenai Kondisi Perekonomian
Indonesia pada Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dari saya, semoga
bermanfaat J.
Sumber:
No comments:
Post a Comment