Thursday, March 20, 2014

Share it Please
Kondisi Perekonomian Indonesia Pada Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono

 Telah kita ketahui bahwa saat ini Indonesia berada dalam masa pemerintahan SBY yang ke-2  bersama kabinet nya Indonesia Bersatu jilid II, dengan Boediono sebagai wakilnya. Sampai detik ini, banyak sekali kemajuan maupun kemunduran yang dialami Indonesia selama masa pemerintahan SBY terhitung sejak Oktober 2004 lalu hingga masa jabatannya hampir berakhir tahun ini, mulai dari teknologi, hukum, ekonomi, pendidikan, sosial  budaya, dan lain-lain. Karena dikesempatan kali ini saya akan membahas tentang bagaimana Kondisi Perekonomian Indonesia pada Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, maka akan saya spesifikkan bahasan hanya di bidang ekonomi saja J.
            Pasca krisis global yang terjadi sepanjang 2008 hingga 2009, ekonomi dunia kembali pulih. Bahkan ditahun 2010 perekonomian Indonesia mengalami perkembangan sangat baik dan pertumbuhan yang pesat walaupun sempat terpengaruh oleh krisis ekonomi dan finansial yang terjadi di zona Eropa, namun terbukti perekonomian Indonesia masih mampu bertahan. Dari ilustrasi tersebut nampak perekonomian Indonesia dapat menyesuaikan diri dengan kondisi global.
Pada periode ini, Industri manufaktur dan jasa adalah bidang yang sedang difokuskan pembangunannya untuk terus tumbuh. Dari sejak era Orde Baru, kita sudah familiar dengan kata-kata pemerataan pembangunan. Banyak asumsi mengatakan masalah Indonesia dalam hal pembangunan adalah tidak meratanya pembangunan tersebut. Seolah-olah Pula Jawa begitu pesatnya maju dengan berbagai pembangunan, sementara pulau-pulau lain tertinggal jauh. Seringkali atas alasan pembangunan yang tidak merata inilah lalu muncul pemikiran dan gerakan separatis. Maka, masalah pemerataan pembangunan ini adalah hal penting yang harus dicari jalan keluarnya oleh setiap pemimpin bangsa ini. Sadar akan hal itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah melahirkan sebuah gerakan nasional yang diberi nama MP3EI yang merupakan kependekan dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia. MP3EI tercantum dalam Perpres No 32 Tahun 2011. Disebutkan, MP3EI merupakan arahan strategis dalam percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia. Kebijakan ini berlaku untuk periode 15 tahun terhitung sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2025. MP3EI merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden SBY yang disampaikan pada retreat Bogor tanggal 30-12-2010 dan Raker Presiden di JCC tgl 10-1-2011. Ada beberapa dasar pemikiran yang melandasi dibuatnya MP3EI. Bahwa, sepanjang sejarah kemerdekaan selama lebih dari enam dasawarsa, Indonesia telah mengalami beragam kemajuan di bidang pembangunan ekonomi. Ekonomi Indonesia terus bergerak dari berbasis kegiatan pertanian tradisional, hingga menjadi negara dengan proporsi industri manufaktur dan jasa yang lebih besar.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan 15 program prioritas yang mesti dikerjakan selama pemerintahannya. Enam di antaranya masuk dalam daftar bidang perekonomian. Pertama, revitalisasi sektor kelistrikan. Kedua, meningkatkan produksi dan ketahanan pangan. Ketiga, revitalisasi pabrik pupuk dan gula. Tujuannya, untuk menggenjot produksi pupuk dan gula. Keempat, pembangunan infrastruktur. Prioritas utama adalah jalan di provinsi atau pulau besar, pelabuhan, dermaga perikanan, dan bandara. Kelima, Kredit Usaha Rakyat atawa KUR untuk usaha kecil dan menengah (UKM). Pemerintah, antara lain, akan memperbaiki mekanisme dan regulasi, sekaligus menata perbankan dan lembaga-lembaga keuangan yang memberikan pinjaman KUR. Keenam, investasi dan pendanaan. Presiden SBY menyatakan, anggaran pemerintah belum memadai sehingga masih harus memobilisasi sumber pembiayaan di luar APBN.
Industri merupakan sektor yang jadi prioritas pemerintah pada periode ini. Banyak kota-kota di Indonesia yang mulai memposisikan diri sebagai pusat konsentrasi industri. Contohnya saja sebagai kota besar Surabaya sangat berpotensi, baik secara langsung, sebagai pusat pengembangan Indonesia Bagian Timur di masa mendatang. Kehadiran berbagai industri yang meliputi industri logam dasar, kimia dasar, tekstil, industri makanan dan minuman, serta argo based industri lainnya, yaitu industri yang mengolah hasil-hasil pertanian dalam arti luas, seperti halnya dari subsektor perikanan, peternakan, sayur-mayur, buah-buahan dan lainnya. Lalu ada lagi contoh kota di Indonesia yang sedang berkonsentrasi pada sektor industrinya yaitu kabupaten Karawang di Jawa Barat, rencananya disana akan dibangun pelabuhan serta bandar udara sekaligus. Bahkan wacananya proyek pembangungan bandar udara di Karawang akan dipercepat. Masih banyak lagi kota-kota di Indonesia yang ingin membangun perekonomiannya dan berfokus pada sektor industri karena dianggap menguntungkan.
Beberapa hasil-hasil pembangunan ekonomi yang telah digalakkan pada masa pemerintahan SBY adalah saat ini masyarakat desa sudah menikmati program-program pemberdayaan ekonomi yang dicanangkan pemerintah. Contohnya, program PNPM Mandiri yang berhasil menciptakan pembangunan infrastruktur di desa, jalan-jalan, dan subsidi pupuk dan Jamkesmas. Pada prakteknya, program-program ini berjalan sesuai dengan yang ditargetkan meskipun masih banyak kekurangan disana-sini. Keberhasilan pemerataan pembangunan juga bisa dilihat dari akses pendidikan yang bisa dinikmati seluruh masyarakat desa. Pemerintah juga telah mencanangkan program bidik misi, dan masih banyak lagi. Perkembangan yang terjadi dalam lima tahun terakhir membawa perubahan yang signifikan terhadap persepsi dunia mengenai Indonesia. Namun masalah-masalah besar lain masih tetap ada.
Sekian pembahasan singkat mengenai Kondisi Perekonomian Indonesia pada Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dari saya, semoga bermanfaat J.

Sumber:






No comments:

Post a Comment

About