Wednesday, January 21, 2015

KISAH ORANG SUKSES

Share it Please
“MAICIH”
Keripik pedas sering diidentikan dengan makanan kampung. Produk popular ini biasanya gampang ditemukan di warung dan dijual secara eceran. Namun, ada pula keripik pedas yang dapat dipesan melalui jejaring sosial Twitter atau Facebook. Reza Nurhilman, menyulap keripik pedas biasa menjadi keripik pedas yang dicari-cari oleh banyak konsumen. Dengan brand Maicih, keripik produksi Reza sedang digandrungi oleh masyarakat Bandung, terutama anak muda.
Belum genap setahun, 'keripik setan' bermerek Maicih menjadi ikon jajanan yang fenomenal di Bandung. Bak tersihir, saat ini banyak orang yang penasaran akan cemilan pedas yang satu ini. Sosok dibalik kesuksesan Maicih adalah Reza Nurhilman atau yang akrab disapa Axl. Axl inilah yang menemukan resep keripik dari seorang nenek-nenek. Axl bertemu sosok emak-emak (Nenek-nenek) yang memang mempunyai resep keripik lada atau keripik setan yang rasanya enak. Sosok emak-emak tersebut bukan bernama Maicih. Nama brand Maicih diambil dari kisah masa lalu yang selalu teringat olehnya. Ketika ia masih kecil dan sering diajak ibu nya ke pasar, ia sering melihat ibu-ibu tua memakai ciput dengan baju alakadarnya. Setiap belanja nenek-nenek tersebut mengeluarkan dompet bonus dari toko emas yang bersleting untuk menyimpan receh. Ibu nya bilang itu adalah dompet Maicih. Axl sendiri membuat nama tersebut agar lebih nyeleneh dan mudah diingat orang. Sosok emak-emak ini identik dengan ke-icihan. Pertemuan Axl dengan Si Emak tersebut terjadi sekitar 4 tahun lalu di daerah Cimahi. Menurut Axl, Emak tersebut tidak menjual keripik setannya secara komersil. Keripik hanya diproduksi saat momen-momen tertentu saja.
Pada awalnya ia masih memakai sistem cash on delivery (COD), ia mau mengantar walau satu bungkus. Ia tidak mempunyai karyawan yang banyak, untuk segi pekerja itu sendiri sekitar 10 orang termasuk bagian packing, masak, pembuat bumbu, dan distribusi.
Yang membuat pemasaran produk ini berbeda dengan produk-produk lainnya yaitu hanya dengan berkampanye lewat social media twitter, mampu menaklukkan hati para Icihers (sebutan untuk penggemar Maicih). Bahkan, tak sedikit dari mereka yang ingin naik kelas menjadi “Jendral” (agen) Maicih. Efeknya, baru satu setengah tahun, omset Maicih menembus Rp 7 miliar per bulan. 
Strategi pemasaran yang dilakukan Axl adalah memanfaatkan kecanggihan teknologi masa kini yaitu dengan media twitter dan Facebook. Axl sengaja membuat produknya eksklusif agar orang penasaran. Dia tidak membuka toko seperti layaknya kebanyakan penjual, namun dijual dengan memanfaatkan media twitter sebagai informasi lokasi dimana para Jenderal (agen) maicih mangkal menjajakan dagangannya. Pemasaran produk ini berbeda dengan kudapan unik kota Bandung lainnya. Calon pelanggan hanya bisa mengetahui dimana Maicih gentayangan tiap harinya melalui situs microblogging Twitter. Tiap hari @InfoMaicih akan memberi kabar di mana produk Maicih bisa didapatkan. Tim pemasaran Maicih yang disebut sebagai Jenderal, akan menjual produk Maicih di lokasi-lokasi tertentu. Mulai dari kampus, kantor atau tempat keramaian lainnya. Pendek kata, tak ada yang abadi sebagai tempat membeli produk Maicih. Mereka selalu mobile sesuai posisi para jenderal. Cara pemasaran yang cukup unik ini terbukti mendongkrak nama Maicih di jagat twitter. Banyak yang penasaran seperti apa produk Maicih gara-gara membaca kicauan pengguna Twitter yang  bersliweran tiap saat. Dan biasanya mereka yang sudah merasakan kripik setan Maicih pastinya bakal tericih-icih alias kepedasan.
Sejak diluncurkan akhir Juni 2010 lalu, keripik Maicih memang menjadi salah satu hot isu dan fenomenal di kalangan anak muda urban, terutama para peselancar dunia maya. Maklum saja, cara memasarkan keripik Maicih memang beda dengan keripik pedas lainnya yang notabene sudah lebih dulu beredar di Bandung. Awalnya Axl memasarkan tiga varian Maicih, keripik, seblak, dan  gurilem, lewat jaringan pertemanan dan kekeluargaan. Melalui jaringan kekerabatan, Axl mencoba menciptakan isu atau word of mouth (WOM). Salah satunya, dengan tingkat kepedasan keripik. Keripik yang ia jajakan memiliki tingkat kepedasan yang berbeda. Mulai dari level satu sampai lima, dan langsung ke level 10 yang tingkat pedasnya paling tinggi. Walhasil, dengan diferensiasi seperti itu, produk pun direspon positif oleh lingkar kekerabatan Axl. Dua bulan berjalan, permintaan untuk level tiga dan lima melonjak tajam. Oleh karena itu, produksi keripik pun lebih diperbanyak untuk dua level tersebut.
Melihat efektivitas kicauan teman-temannya di dunia maya, maka Axl pun memutuskan untuk fokus hanya berkomunikasi lewat twitter @infomaicih, facebook #maicih, dan situs www.maicih.co.id. Ia memang sengaja tidak membangun gerai fisik karena dari sisi biaya operasionalnya sangat tinggi dan yang terpenting, gerai fisik  tidak mampu menciptakan interaksi antara brand Maicih dengan konsumen.
Kerja keras Axl tidak percuma. Kini, Maicih sudah sampai seantero Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Bahkan, Maicih juga sudah menjangkau mancanegara. Sebut saja Jepang dan Singapura. Tak mengherankan, dengan modal awal yang hanya Rp 15 juta, kini omset Maicih membengkak. Per bulan, omset Maicih yang didapat dari pembelanjaan keripik para jendral sudah menembus Rp 7 miliar.
Kunci sukses pada bisnis yang dilakukan Axl adalah terletak pada bagaimana cara dia berfikir “out of the box”. Hal ini ternyata ampuh dilakukannya terbukti dengan usaha yang ia jalani sekarang sangat menjadi bahan perbincangan di kalangan anak muda. Orang penasaran ingin mencoba apa itu maicih, yang digembar-gemborkan orang di twitter. Axl suskses karena berkat ketekunan dan keyakinan nya akan bisnis yang ia jalankan. Menjadi sukses adalah kewajiban dan hak setiap orang. Suskes tidak mungkin datang sendiri, tetapi melalui sebuah perjuangan yang gigih pantang menyerah. Suatu kegagalan itu adalah sangat wajar, orang mengalami kegagalan belum berarti dia menjadi orang yang gagal total, namun sesungguhnya ada hikmah dibalik semua itu yaitu keberhasilan.


No comments:

Post a Comment

About